Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU): Agustus 2021

30 Agustus 2021

Sikap dan Perilaku Wirausaha

 


    Saat ini kita harus menyerukan pentingnya membangun jiwa kewirausahaan (enterpreneurship) terutama pada masa pandemi covid-19 ini. sehingga kebanyakan masyarakat tidak ragu lagi untuk mengambil langkah untuk menjadi calon wirausaha. karena sesungguhnya kita semua adalah calon-calon wirausaha yang baik, tinggal bagaimana kita mengolah jiwa enterpreneurship yang berhasil. Jika hal terealisasi akan memberikan nafas lega untuk pemerintah karena bisa mengurangi jumlah pengangguran dan mengentaskan kemiskinan

Pengertian Wirausaha

        Istilah entrepreuneur pertama kali di perkenalkan pada awal abad ke -18 oleh ekonom Perancis Richard Cantillon. Menurutnya entrepreuneur adalah "agent who buys means of production at certain price in order to combine them"/

        Wirausahawan atau sering disebut juga dengan sebutan entreupreuner merupakan pilihan yang semakin ke sini semakin menjadi pilihan utama seiring waktu dan perubahan yang sering terjadi. Menjadi seorang wirausahawan atau entreupreuneur adalah pilihan yang realistis. Namun untuk menjadi seorang wirausaha yang berhasil tidak semudah membalikan telapak tangan dan tidak semudah yang dikira oleh orang, tetapi membutuhkan sikap dan perilaku serta kompetensi yang harus disiapkan dari awal.


Perbedaan Wirausaha dengan Wiraswasta

        Kewirausahaan berasal dari kata Entreupreuneur yang berarti orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang itu akan dijual. Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan diri sendiri. Namun wirausaha dan wiraswasta memiliki arti yang berbeda.

    Wiraswasta tidak memiliki visi pengembangan usaha, sedangkan wirausaha mampu terus berkembang dan mencoba usaha lainnya. wiraswasta adalah mereka yang bisa menyadari adanya peluang usaha dengan cara memanfaatkan produk unggulannya di pasar agar bisa mendapatkan keuntungan finansial. Hal yang membedakannya dengan wirausaha adalah bahwa wirausaha lebih cenderung memperkenalkan produk atau jasanya dengan dasar kreativitas dan hasil data risetnya. Untuk itu, kedua hal tersebut tidak bisa kita samakan.

        Pengertian lainnya menyebutkan kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi. Raymond and Russel memberikan definisi tentang wirausaha dengan menekankan pada aspek kebebasan berusaha yang dinyatakannya sebagai berikut : "An enteurpreuneur is an independent, growth oriented owner operator."

Ciri Seseorang Mempunyai Jiwa Wiraswasta

  • Memiliki dan Paham dengan Passion Dirinya
Hampir semua orang hidup dengan passion nya sendiri. Tapi, wiraswasta berbeda dengan kebanyakan orang pada umumnya, mereka akan paham betul akan passion yang dimilikinya, sehingga mereka mampu memanfaatkan passion tersebut menjadi suatu sumber profit. Disisi lain, bentuk usaha yang dilakukan dengan passion yang tinggi akan lebih mudah untuk dikembangkan dan juga mempunyai potensi yang lebih besar untuk sukses. Jadi, wiraswasta yang melakukan bisnis dengan didasari passion mempunyai potensi untuk bertahan lebih lama.
  • Percaya Diri Tinggi
Selanjutnya, ciri-ciri seorang wiraswasta yang sukses adalah yang mempunyai tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Dalam hal ini, percaya diri diartikan sebagai suatu hal yang tidak akan mampu membuat mereka gentar walaupun usahanya banyak dicemooh atau bahkan diremehkan oleh orang lain atau orang terdekatnya. Kenapa? Karena wiraswasta yang sukses adalah mereka yang yakin bahwa usaha yang dikerjakan sesuai passionnya mampu memberikan kesuksesan besar.
  • Disiplin dan Berdedikasi Tinggi
Kegiatan apapun apabila dilakukan dengan tanpa dedikasi dan kedisiplinan yang tinggi, maka potensi keberhasilannya tentu akan menjadi sangat rendah. Untuk itu, disiplin dan dedikasi yang tinggi adalah ciri-ciri yang harus dimiliki oleh wiraswasta sukses.
  • Berani Mengambil Resiko
Hal apapun yang dilakukan dan dipilih pasti mempunyai tantangan dan resiko nya masing-masing. Tapi untuk wiraswasta yang sukses, hal tersebut bukanlah penghalang untuk mencapai kesuksesan. Setiap kegagalan yang dialaminya akan dijadikan sebagai pelajaran dan pengalaman untuk bekal bisnisnya di masa yang akan datang. Untuk itu, wiraswasta yang sukses adalah mereka yang tidak pernah takut untuk mengambil risiko dan mampu bertanggung jawab atas setiap pilihan yang dipilihnya.
  • Selalu Menyiapkan Rencana dari Usaha yang Ditekuni

Selain tidak takut untuk mengambil segala resiko yang ada, wiraswasta yang unggul juga akan selalu mempunyai pertimbangan yang matang sebelum mengambil suatu keputusan. Sehingga, mereka bisa menghindari kegagalan yang sebelumnya pernah dialami.


Karakteristik Wirausaha

        Karakteristik wirausahawan pada umumnya terlihat ketika berkomunikasi dalam rangka mengumpulkan informasi.  Karakteristik wirausaha menurut Bygrave ada 10 yang biasa dikenal dengan 10 D, yaitu sebagai berikut :

1. Dream (Mimpi)

    Seorang wirausaha mempunyai visi keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya serta      mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya.

2. Decisiveness ( Ketegasan)

   Seorang wirausaha mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh semangat dan tidak           bekerja lambat.

3. Doing ( Bertindak )

    Seorang wirausaha selalu menindak lanjuti keputusan yang telah dibuat, mempunyai kecepatan      dan tenaga ekstra dalam bertindak serta tidak suka menunda pekerjaan.

4. Determination ( Ketetapan Hati atau Kebulatan Tekad)

   Seorang wirausaha mempunyai keteguhan hati serta rasa tanggung jawab yang tinggi sehingga     tidak pernah menyerah begitu saja ketika menghadapi masalah.

5. Dedication ( Pengabdian )

   Seorang wirausaha memiliki dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya karena dedikasi yang             tinggi maka kesuksesan akan selalu menghampirinya.

6. Devotion ( Kecintaan atau Kesetiaan )

   Bisnis akan menyita banyak waktu, pikiran, tenaga, energi, fokus dan semangat seorang                 wirausaha sehingga ia harus mencintai pekerjaannya dan pandai membagi waktu.

7. Details ( Terperinci )

   Untuk mencapai kesuksesan seorang wirausaha harus berpikir detail atau terperinci karena             ketika menjalankan usaha aspek keuangan dan perencanaan strategi memerlukan pemikiran           secara detail.

8. Destiny ( Nasib )

   Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya.

9. Dollars ( Materi atau Uang )

   Seorang wirausaha sangat memperhitungkan nilai waktu, tenaga, pikiran, strategi dan usaha           ditinjau dari nilai mata uang tetapi menghindari menjadi wirausaha yang materialistis karena         berbahaya.

10. Distribute ( Menyalurkan atau Mendistribusikan )

    Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang              kepercayaannya yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses di                bidang  bisnis.


          Demikian banyak ciri khas wirausaha yang perlu dimiliki, namun jika tidak semua anda miliki tidak jadi masalah. Ciri lain dari seorang wirausaha yaitu :
  1. Percaya diri, pribadi yang mantap, tidak mudah terpengaruh atau terbawa oleh pendapat dan saran orang lain, tetapi hanya dipergunakan sebagai masukan yang positif
  2. Berorientasi pada tugas dan hasil, berprestasi baru mengedepankan prestise, dengan kata lain senantiasa bekerja keras dan energik.
  3. Pengambilan Risiko, menyenangi tantangan dan melakukannya dengan penuh perhitungan yang mantap
  4. Kepemimpinan, mampu menyesuaikan diri dengan organisasi atau orang yang ia pimpin, pemimpin yang baik harus menerima saran dan kritik dari bawahan, serta harus bersifat responsif
  5. Keorisinilan,  memiliki pendapat sendiri, ide orisinil, dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan sesuatu. Orisinil bukan berarti baru, tetapi produk tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-komponen yang sudah ada.
  6. Berorientasi pada masa depan, harus perspektif, memiliki visi ke depan, apa yang hendak dilakukan sehingga seorang wirausaha harus menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan
  7. Kreatifitas, yaitu menghadirkan suatu gagasan baru. Atau dengan kata lain kemampuan membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data, dan variabel yang sudah ada sebelumnya.

22 Agustus 2021

Pengertian Produk

 


Pengertian produk secara umum adalah segala sesuatu yang mampu dihasilkan dari proses produksi berupa barang ataupun jasa yang nantinya bisa diperjualbelikan di pasar.

Pendapat lain ada yang mengatakan bahwa pengertian produk adalah suatu substansi yang diproduksi oleh pihak produsen dan ditawarkan ke pasar agar bisa memenuhi keperluan ataupun kebutuhan konsumen. Produk dalam hal ini bisa ditujukan untuk konsumen akhir ataupun konsumen antara.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa pengertian produksi adalah segala hal yang bisa ditawarkan di pasar agar bisa dikonsumsi atau digunakan untuk bisa memenuhi keperluan atau kebutuhan konsumen di pasar.


Philip Kotler
menjelaskan bahwa pengertian produk adalah segala hal yang bisa ditawarkan, dipunyai, dimanfaatkan ataupun dikonsumsi agar mampu memuaskan kebutuhan ataupun keperluan konsumen. Didalamnya mencakup wujud fisik, jasa, orang, tempat organisasi ataupun suatu ide.

H Djaslim Saladin, SE
Djaslim Saladin, SE memiliki beberapa pengertian produksi berdasarkan pengalaman dan pandangannya sendiri, yaitu:
  1. Pengertian produk dalam arti yang sempit adalah suatu kumpulan bentuk fisik dan kimia yang bentuknya bisa dikumpulkan menjadi suatu produk serupa dan juga yang sudah dikenal oleh masyarakat.
  2. Pengertian produk dalam arti yang luas adalah kumpulan bentuk fisik ataupun tidak memiliki fisik yang didalamnya mencakup warna, harga, kemasan, prestise, dan layanan yang mampu diberikan kepada konsumen serta pengecer. 
  3. Pengertian produk secara umum adalah seluruh hal yang mampu memenuhi dan juga memuaskan keperluan atau keinginan manusia dalam bentuk fisik ataupun tidak.

Konsep Produksi
Konsep yang biasa digunakan oleh para produsen adalah konsumen akan menyukai suatu produk yang mempunyai kualitas, performa yang baik, serta paling inovatif.

Sehingga berbagai perusahaan lainnya pun harus mengeluarkan energi yang besar untuk menciptakan produk tersebut agar mampu memenuhi keperluan pasar dan mampu melakukan perbaikan secara terus menerus kepada konsumennya.

Pada dasarnya, konsumen tidak akan membeli suatu produk jika produk tersebut memang adalah produk yang sama dengan produk lainnya, atau hanya mengikuti trend dan kemasan dari produk tersebut tidak menarik.

Klasifikasi dan Jenis-Jenis Produk
Produk bisa dibedakan kedalam beberapa jenis, baik itu dalam bentuk wujud dan daya tahan produk tersebut, atau berdasarkan konsumen dan produk apa yang mampu dikonsumsi oleh konsumen. Berikuti ini adalah penjelasan jenis-jenis produk menurut Philip Kotler.
    
    1. Produk Konsumsi
Pengertian produk konsumsi adalah seluruh produk yang bisa digunakan oleh konsumen tingkat akhir atau end user. Produk konsumsi tersebut lantas dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu:

Produk Kebutuhan Sehari-hari, yaitu suatu produk yang dibutuhkan dan akan lebih mudah habis jika digunakan sehingga akan lebih sering dibeli oleh konsumen, seperti bahan makanan, minuman, sabun cuci, sabun mandi, shampo, dll.
Produk Belanjaan, adalah produk yang dibelanjakan dengan cara membandingkan suatu produk dengan produk lainnya yang sama dari segi kualitas, harga, dan spesifikasi produk tersebut, seperti produk smartphone, tv, laptop, sepatu, dll.
Produk Khusus, adalah produk yang mempunyai suatu karakter tertentu dan mempunyai kesan yang mewah dan juga istimewa, yang mana beberapa kelompok konsumen akan bersedia membayar produk tersebut walaupun dibandrol dengan harga yang tinggi, seperti perhiasan, mobil, atau produk lainnya.
Unsought Goods, adalah suatu produk yang sebelumnya belum diketahui oleh konsumen dan walaupun mereka sudah mengetahui, mereka tidak belum tentu membeli produk tersebut, seperti batu nisan, peti mati, tanah pemakaman, dll.

 

2. Produk Industri
Pengertian produk industri adalah seluruh produk yang mampu dibeli oleh konsumen agar bisa digunakan sebagai bahan baku untuk selanjutnya bisa diproses menjadi produk yang baru. Produk industri ini terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

Bahan Baku dan Suku Cadang, adalah produk yang diperlukan untuk diolah menjadi produk baru yang memiliki manfaat lebih. Umumnya, jenis produk ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu bahan mentah dan suku cadang. Contoh produk mentah adalah kayu (yang bisa diproduksi jadi lemari, kursi, dlll), gandum (yang bisa diproduksi jadi roti), dll. Sedangkan contoh dari produk bahan atau suku cadang adalah layar lcd, dll.)
Barang modal, adalah produk yang mampu membantu atau memudahkan produsen untuk mengelola atau mengembangkan suatu produk matang serta memiliki daya tahan yang tergolong lama, seperti pabrik, bangunan kantor, laptop, mobil, mesin produksi, dll.
Perlengkapan dan Layanan Bisnis, adalah produk yang mampu membantu pengelolaan produk matang yang siap dijual dan mempunyai daya tahan yang tergolong lama, seperti alat tulis kantor, oli pelumas, bahan bakar mesin, dll. Sedangkan contoh dari produk layanan bisnis adalah perwatawan alat, periklanan produk, konsultasi bantuan hukum, dll.

 

3. Produk Berdasarkan Wujudnya
Suatu produk pun bisa dikategorikan berdasarkan wujudnya, yaitu produk barang dan jasa.

Produk Barang adalah seluruh produk yang memiliki bentuk fisik, bisa dilihat, disentuh, diraba, dipindahkan, dan juga memiliki perlakukan fisik lainnya, seperti produk minuman makanan, aksesoris, dll.
Produk Jasa adalah seluruh kegiatan yang mampu memberikan manfaat dan juga kepuasan pada para pelanggan, seperti jasa penginapan, jasa konsultasi, jasa rias, jasa pijat urut, dll.

 

4. Produk Berdasarkan Daya Tahannya
Produk juga bisa dibagi berdasarkan daya tahan dari produk tersebut, yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

Barang Tidak Tahan Lama, adalah produk yang memiliki bentuk wujud dan bisa habis bila dikonsumsi atau digunakan selama beberapa kali, seperti pasta gigi, sabun mandi, parfum, minyak rambut, dll.
Barang Tahan Lama, adalah suatu produk yang memiliki bentuk fisik yang bisa tahan lama walaupun digunakan berkali-kali, seperti laptop, smartphone, lemari kulkas, meja, bangku, televisi, dll.





02 Agustus 2021

Analisis SWOT Diri Sendiri

 




Mengenal Diri Lebih Dalam dengan Analisis SWOT

Mengenal diri sendiri sangatlah penting untuk setiap individu. Karena, dengan mengenal diri sendiri, kita jadi tahu, apa sih kekurangan dan kekuatan yang kita punya. Dengan begitu, kita jadi lebih mudah untuk memperbaiki setiap kekurangan sekaligus mengoptimalkan kekuatan atau talenta yang ada di diri kita.  

Mengenal diri sendiri juga bermanfaat ketika kita bersosialisasi. Mengenal diri sendiri membantu mempermudah komunikasi dengan orang lain. Kita akan membangun rasa peduli, begitupun rasa tanggung jawab diri kita.

 

Salah satu cara yang efektif dalammengenali diri sendiri yakni dengan menggunakan analisis SWOT. Teknik ini terdiri dari empat unsur seperti strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), threat (ancaman).  

Analisa SWOT itu sendiri merupakan analisis yang terjadi pada faktor internal maupun eksternal untuk menghadapi tantangan atau ancaman di masa yang akan datang. Dengan begitu, kita lebih mudah mencapai suatu tujuan dan harapan yang kita impikan. Analisis SWOT bisa digunakan untuk kamu yang mau mencari kerja, supaya tahu apa yang menjadi bakatmu dan memetakan karir kamu kedepan. Agata Paskarista seorang Career and Self Development Counselor dalam acara E-Karir Festival berbagi teknik mengenal diri sendiri menggunakan analisis SWOT untuk membantumu dalam merencanakan karir.


Strength (kekuatan)

Strength merupakan kekuatan atau kelebihan yang kita miliki dan dapat menghasilkan hal positif bagi diri kita sendiri. Kekuatan ini dapat berupa apa yang kamu miliki, mulai dari pengalaman, pengetahuan, skill, hobi, good personal attitude. Dalam mencari kekuatan di dalam diri kamu, kamu bisa mempertanyakan hal-hal berikut ini :

  1. Apa bakat yang kamu punya?
  2. Apa yang bedain kamu sama orang lain?
  3. Talenta/skill apa yang kamu punya?
  4. Seberapa kuat koneksimu?
  5. Bagaimana pandangan orang lain tentang kekuatanmu?


Weakness (kelemahan)

Selain melihat unsur kekuatan yang ada pada diri sendiri, penting juga untuk mengetahui kelemahan apa yang kita miliki. Ada beberapa hal yang bisa kamu tanyakan ke diri sendiri untuk mengetahui apa sih kelemahanmu, diantaranya :

  1. Apa sifat dan kebiasaan negatif saat bekerja?
  2. Apa yang bikin kamu down?
  3. Bagaimana orang lain melihat kelemahanmu?
  4. Apa yang paling kamu takuti dan hindari?


Opportunity (peluang)

Opportunities merupakan peluang yang bisa kita dapatkan berdasarkan kelebihan dan kelemahan yang kita miliki. Untuk menemukan peluang yang ada dalam diri, kamu bisa mempertanyakan hal-hal berikut :

Coba lihat kekuatanmu dan tanyakan pada diri sendiri apa kekuatan itu bisa jadi peluang dalam berkarir? Lihat juga kelemahanmu, apakah ada peluang jika kamu mengeliminasi kelemahan tersebut?Adakah orang yang mendukung dan membantumu? Apa yang bisa kamu lakukan dengan skill yang kamu punya? Siapa dan apa yang bisa kamu berikan ke orang lain dengan skill yang kamu punya?

Di dalam opportunity ini aspek terpentingnya adalah pekerjaan apa yang tersedia dari skill kamu? Adakah kesempatan bisnis? Atau beasiswa yang bisa kita ikuti, support dari lingkungan, maupun peluang akademik.


Threat (tantangan)

Threat merupakan ancaman atau hambatan yang menghalangi kita dalam berusaha atau melakukan sesuatu. Untuk menemukan aspek ini, kamu harus melihat kelemahan yang ada pada diri sendiri. Bentuk pertanyaan yang bisa diajukan ke diri sendiri antara lain :

  1. Apa kelemahanmu bisa menghalangi perkembangan karirmu?
  2. Apakah tempatmu bekerja sekarang mengalami perubahan?
  3. Adakah pesaing?
  4. Apa perubahan industri yang terjadi saat ini?
  5. Adakah pendidikan, pelatihan/sertifikasi baru yang dibutuhkan dalam rekrutmen sehingga menghambat progresmu?
  6. Apa bahaya dari luar yang bisa menghambat goals-mu?
  7. Adakah orang yang mengganggu/menghambat usahamu?


 Jika keempat kategori di atas sudah kamu susun, selanjutnya kamu bisa melakukan match (penggabungan) yakni menggabungkan dua kategori untuk menentukan apakah kita harus take action atau avoid situation. Misal dari kekuatan yang kamu punya bisa dijadikan peluang. Jika kamu punya skill desain kamu bisa mencoba peluang sebagai freelance desainer atau membuka jasa desain yang ramah untuk para pelaku UKM di lingkunganmu.

 Kamu juga bisa melakukan convert yakni mengubah hal yang negatif yang ada di dirimu menjadi hal yang positif. Jika hal itu tidak bisa diubah, maka kamu harus membuangnya jauh-jauh dari diri kamu. Misal kalau kamu berada di lingkungan pertemanan yang toxic, kamu nggak bisa sendirian mengubah pribadi mereka, maka jalan terbaik adalah keluar dari lingkup pertemanan tersebut.



Tugas KWU #1

  1. Silakan Lakukan Analisis SWOT Diri Kalian Sesuai dengan Teori Yang sudah di jelaskan di atas
  2. Buatlah Channel You Tube Pribadi (WAJIB). Copy Link you tube kalian pada form yang di sediakan di bawah
  3. Buatlah Instagram Pribadi (WAJIB), Hilangkan settingan private pada IG kalian Lalu follow IG Sekolah : @SMKN1GS_OFFICIAL, @bodhien78. Copy Link Instagram Kalian pada form yang disediakan di bawah