Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU)

08 September 2020

Memilih Jenis Kamera


Dalam pembahasan kali ini kita akan mengetahui bagaimana sih cara memilih jenis kamera yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan kita.
Ada beberapa cara untuk memilih jenis kamera yaitu :

1. Memilih body kamera sesuai kebutuhan
2. Memilih lensa sesuai kebutuhan 
3. Memilih perangkat penunjang sesuai kondisi pemotretan 
4. Memilih pelindung kamera sesuai kondisi pemotretan


 1. Memilih Body Kamera


    Body kamera adalah peralatan utama dalam pemotretan, ada banyak jenis body kamera. Dalam pembahasan mengenai body kamera, yang menjadi standar adalah jenis DSLR (Digital Single Lens Reflex). Kamera DSLR ini dalam tingkat yang paling sederhana sekalipun selalu memiliki kelengkapan yang dianggap memadai untuk seorang fotografer serius atau fotografer professional yang mencari nafkah dari menerima jasa fotografi. Kelengkapan dasar yang selalu ada pada kamera DSLR adalah lensa yang dapat bertukarpasang lensa, adanya pengaturan pencahayaan (exposure) secara manual, adanya dudukan untuk menempelkan lampu kilat eksternal (hot shoe) dan jendela bidik. 


    Dalam perkembangannya muncul juga jenis body kamera yang tidak memiliki “cermin”, dimana cermin ini adalah salahsatu ciri utama dari kamera DSLR. Kamera ini kita kenal dengan sebutan “Mirrorless”. Kamera mirrorless memiliki body yang lebih kecil dan lebih ringan, namun jenis ini memiliki kemampuan bertukarpasang lensa dan pada type tertentu memiliki jendela bidik elektronik dan dudukan untuk lampu kilat eksternal. 


Dalam memilih body kamera kita harus mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya : 

  1.  Apakah nilai order atau pekerjaan sebanding dengan kamera yang akan kita gunakan ? 
  2. Ukuran cetak foto, makin besar pencetakan, makin dibutuhkan data gambar (ukuran pixel) yang besar
  3. Pemotretan tertentu, misalnya pemotretan pagelaran tari yang disinari oleh lampu-lampu panggung, memerlukan kemampuan ISO yang tinggi. 
  4. Kecepatan mengambil gambar, pada beberapa jenis pemotretan, terutama pemotretan    dengan  momen yang sangat dinamis diperlukan kamera yang mampu memotret secara berkelanjutan (continuous), misalnya hingga 6 atau bahkan 10 frame per detik. 
  5. Ketahanan body, untuk berhadapan dengan cuaca yang cukup ekstrim, misalnya panas terik, kelembaban tinggi, suhu yang sangat dingin, kemungkinan cipratan air, dsb. 
  6. Sangat mungkin masih ada faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan seorang fotografer, apalagi kamera merupakan alat kerja sekaligus alat untuk berkekspresi bagi fotografer. Pada kondisi ini mungkin saja ada pertimbangan yang lebih subyektif sesuai kehendak fotografer.  

        Yang paling penting adalah cobalah kita untuk mengenal kamera kita dengan lebih detil. Seorang fotografer harus mengetahui type dari body kamera yang digunakannya untuk sebuah pekerjaan dan memiliki pertimbangan sendiri mengapa ia menggunakan body kamera tersebut. 


2. Memilih Lensa

    Secara umum kita mengenal 2 jenis lensa berdasarkan kemampuannya mengendalikan sudut pandang. Ada lensa yang tidak memiliki kemampuan mengubah sudut pandang, sudut pandangnya hanya satu, apabila kita ingin yang lebih lebar kita harus mundur, sedangkan apabila kita ingin subyek foto terlihat lebih besar pada jendela bidik maka kita harus bergerak mendekat ke arah subyek foto. Lensa ini kita kenal dengan Lensa FIX. Walaupun memiliki keterbatasan tersebut (lensa Fix hanya memiliki gelang untuk fokus) tapi lensa fix biasanya memiliki bukaan diafragma (lubang pada lensa) yang jauh lebih besar dari lensa vario focal atau lensa zoom. Lensa fix juga dikenal memiliki kualitas optic yang cenderung lebih baik dari lensa zoom pada level yang sama. Besarnya lubang diafragma berarti kemampuan memotret dengan situasi cahaya yang redup akan dapat dicapai dengan kecepatan rana yang lebih tinggi. 
    Lensa Vario focal atau lensa zoom memiliki 2 buah gelang pada badannya, gelang untuk proses fokus dan gelang untuk mengubah sudut pandang. Lensa zoom memiliki kelebihan karena praktis, tidak perlu repot menjauh mendekat dalam memperbesar atau memperkecil subyek di jendela bidik. Lensa zoom juga memiliki badan yang lebih ringan, apalagi bila dibandingkan seolah kita membawa beberapa lensa fix sekaligus. Seperti pada body kamera, lensa ini juga memiliki beberapa macam level dengan sudut pandang dan rentang zoom yang mirip, tapi dengan kemampuan optik yang berbeda, bukaan diafragma yang berbeda dan beberapa fitur lainnya. 

Memilih lensa dalam sebuah pekerjaan diantaranya berdasarkan pertimbangan : 
  1. Ukuran perbesaran, kualitas optik lensa akan berpengaruh pada ketajaman, gradasi, warna dll. Terutama pada perbesaran dan kebutuhan atas kualitas. 
  2. Kepraktisan, pertimbangkan untuk menggunakan lensa zoom apabila kita harus bergerak mengikuti subyek foto atau harus berjalan jauh sebelum melakukan pemotretan. Dengan membawa lensa zoom, seolah kita membawa beberapa lensa sekaligus. 
  3. Situasi pemotretan, pada pemotretan dengan cahaya yang redup, kita cenderung memerlukan lensa dengan bukaan lubang diafragma yang besar. 
  4. Apabila kita memerlukan ruang tajam yang sempit, maka kita memerlukan lensa dengan bukaan diafragma yang besar. 
  5. Alasan subyektif fotografer, misalnya karena menyukai ringannya badan lensa, gradasi dan ketajaman yang dihasilkan atau hal-hal lainnya. 

Peralatan Penunjang 

        Yang dimaksud peralatan penunjang dalam topik ini adalah Tripod dan lampu kilat eksternal. Tripod digunakan untuk pemotretan dengan kecepatan lambat. Tripod juga digunakan untuk mempertahankan sudut pandang, terutama pada pemotretan benda (still life). Pilihlah tripod yang kokoh dengan spesifikasi yang sepadan dengan bobot kamera, lensa dan lampu kilat eksternal. Tripod yang baik harus cukup ringan dibawa tapi kokoh dalam menyangga. 

       Apakah anda dapat menyebutkan tipe dan merk tripod yang anda gunakan ? berapa kapasitas maksimal bobot yang mampu ditanggung tripod tersebut ? 

       Lampu kilat eksternal memiliki kelebihan karena biasanya arah dari cahaya yang keluar dapat dikendalikan lebih jauh. Lampu kilat eksternal memiliki sumber energi sendiri, juga umumnya memiliki tenaga yang lebih besar daripada lampu kilat yang menyatu dengan body kamera. 


Pelindung Kamera 

Yang dimaksud dengan pelindung kamera dalam hal ini adalah alat bawa (tas kamera), penyimpan kamera dan tali kamera (camera strap). Tas kamera diperlukan agar kamera dapat dibawa dengan aman, terutama terhindar dari benturan. Ciri khas tas kamera adalah adanya lapisan busa pelindung (padding) sehingga kamera dapat dibawa dengan aman. Apabila body kamera dan lensa dibawa dalam kondisi tidak terpasang, pastikan penutup body (body cap) dan penutup pangkal lensa terpasang. Hal ini akan melindungi bagian dalam body dan bagian dalam lensa terlindung dari masuknya partikel kecil. Tidak semua tas kamera terbuat dari bahan yang tahan air, bahkan bahan tas kamera yang tahan air dapat juga air masuk pada situasi hujan lebat melalui celah retsleting.Beberapa tas kamera dilengkapi dengan semacam penutup tahan air untuk melindungi dari basah. Bila perlu gunakan dry bag (semacam kantong tahan air) atau kantong plastik untuk melindungi dari air. 





Tali kamera (camera strap) adalah pencegah kamera sehingga tidak jatuh apabila karena sesuatu hal kamera lepas dari genggaman. Pada prinsipnya gunakan tali kamera yang kuat dan sesuai dengan kamera yang kita gunakan. Harus cukup kuat saat kamera terlepas dari genggaman dan kuat saat menerima tarikan hingga batas tertentu. Pada prinsipnya, kamera tidak boleh digunakan tanpa tali kamera. Tali kamera adalah pelindung kamera yang hanya terlihat fungsinya apabila kamera lepas genggaman atau membuat kamera senantiasa menempel pada badan fotografer. 


@bodhien78